Unit pengibar bendera power metal asal kota Malang Colderra akhirnya merilis debut albumnya, “Quantum Imagination” diputuskan menjadi titlenya. Setelah melepas beberapa single selama kurun waktu satu tahun album perdananya resmi mengudara dan bisa meramaikan dunia musik metal khususnya di kota Malang. Tidak ada event spesial yang yang digelar untuk perilisannya, Colderra hanya menginformasikan kepada para pendengarnya melalui media sosial mereka.
“Quantum Imagination” tepatnya dirilis pada tanggal 19 November 2018 dan itu pun baru diinformasikan satu bulan setelah albumnya beredar. “Memang tidak terjadwal, cuman memang proses pengerjaannya sudah selesai semua ya sudah dirilis saja” ungkap mereka. Albumnya sendiri menurut Colderra memakan waktu pengerjaan kurang lebih selama satu tahun. Mereka menyampaikan bahwa prosesnya terbilang lama karena memang Colderra sendiri sebenarnya adalah side project karena setiap personelnya ada band utama yang harus diprioritaskan.
Secara materi album perdana mereka ini terbilang sangat fresh untuk didengarkan, karena memang band dengan genre power metal di Indonesia cukup sedikit yang mengusungnya. “Saya cuman tau sedikit beberapa band yang main power metal itupun kebanyakan saya cuman tau melalui Youtube, tidak kenal langsung sama orang-orangnya” jelas Iwan. Jika dinilai secara umum genre power metal memang kalah dengan genre-genre metal yang lain, hal itu bisa dilihat dari beberapa hal seperti jarangnya ada media yang memberitakan, serta jarangnya ada pagelaran yang menampilkan band bergenre power metal dan speed metal.
Entahlah, memang pihak media yang tidak tahu atau band-bandnya sendiri yang memang kurang dalam melakukan promosi. Jika pun ada seringnya hanya beberapa nama itu-itu saja yang selalu muncul, untuk nama baru bisa dihitung dengan jari. “Di Indonesia sepertinya saat ini kurang populer ya genre power metal, gak’ kayak waktu era 90′ an” kata Iwan. Diluar itu semua pastinya para pemuja power metal dan speed metal yang ada, tentu masih setia menunggu karya-karya baru untuk didengarkan.
Didalam “Quantum Imagination” terdapat 12 track, 10 track lagu dan 2 track intro dan outro. Hal itu sepertinya sudah lazim selalu ada intro dan outro di album-album band bergenre power metal. “Intro dan outronya saya kerjakan sama teman saya Lionel Schmitt dari Jerman, kenal dia melalui salah satu forum audio, jadi saya kasih konsepnya terus dia yang ngerjakan dan komunikasinya lewat email” ungkap Iwan. Semua proses pengerjaan albumnya dikerjakan di Vamos Record Studio, serta sound engineernya dipercayakan ke Yasa Wijaya yang memang sedari awal terlibat dalam prosesnya.
Dari 10 track lagu di albumnya semua liriknya menggunakan bahasa Inggris, 9 lagu ditulis oleh Iwan dan 1 lagu ditulis oleh Thomas Riang Mataya (The Apathies). Lirik yang disampaikan mengangkat berbagai tema cerita mulai dari perang, fantasi, sampai tema cinta. Sedangkan aransemen musiknya terbagi rata 50% bermain tempo-tempo cepat dan 50% cukup pelan atau lagu ballads. Untuk artworknya Colderra mengatakan setiap lagu memiliki artwork masing-masing, dan semua artwork adalah karya dari beberapa seniman yang ada dibeberapa forum desain. “Semua artwork adalah hasil sumbangan kemudian saya edit lagi agar lebih sesuai dengan setiap tema lagu” kata Iwan.
Album pertama ini dirilis oleh salah satu label rekaman independen asal ibu kota Gerbang Sembilan (GIX), untuk perilisan fisiknya. Sedangkan untuk distribusi digitalnya dipercayakan melalui Sembrani Production. Colderra yang terbentuk pertengahan tahun 2016 silam saat ini diperkuat oleh Iwan Ruby (Vokal), Bhaskara Pamungkas (Bass & Keyboard), Romy Hopkins (Gitar). Setelah perilisan ini mereka mengungkapkan belum ada jadwal atau rencana jangka panjang yang akan dikerjakan. “Bikin lagu lagi, direkam lagi, dirilis lagi” ujar Colderra.