Cover for ORIDISTRO
2,035
ORIDISTRO

ORIDISTRO

Your Criminal Partners

Sunday October 6th, 2024

ORIDISTRO
THE SHILVAX DEBUT SINGLE "I CAN’T HELP MY SELF"

The Shilvax merupakan band Grunge asal Jember, dengan Gani (Vokal) Dika (Gitar) Syauqi (Bass) Rixal (Drum). The Shilvax Luncurkan Single Perdana berjudul "I Can’t Help My Self", pada 24 Agustus lalu dan Lagu ini kini telah tersedia di semua platform musik digital utama.

"I Can’t Help My Self" sendiri menyajikan musik Grunge dengan lirik yang mendalam. Menyajikan nuansa Grunge yang autentik, dengan riff gitar yang berat, drum yang agresif, serta vokal yang mentah dan penuh emosi. "I Can’t Help My Self" mengisahkan mereka-mereka yang hampir mengakhiri hidupnya karena depresi akan semua masalah hidupnya. Sementara mereka tidak bisa lagi menolong diri mereka sendiri lagi.

oridistro.com

music.yandex.ru/album/32930976

#TheShilvax
#Oridistro
#OridistroMedia
#YourCriminalPartners
#PressRelease
#Music
#News
#ShoutOut
#TheWallThe Shilvax • Сингл • 2024
See MoreSee Less
View on Facebook

Saturday October 5th, 2024

ORIDISTRO
WUSS; MUSISI INDIE ROCK BARU DARI MALANG RILIS SINGLE BARU "LUNAR" VIA HAUM ENTERTAINMENT

Proyek supergrup anyar yang lahir di tengah kesibukan para personilnya yang muncul sebagai angin segar dengan warna musik indie-rock yang super catchy.

Faktanya, di kota Malang tidaklah sulit untuk mempertemukan ide kolektif dan mewujudkannya menjadi sebuah proyek kreatif terlebih melihat kondisi kota yang memang begitu mengakomodir hal tersebut. Pasalnya, pilihan keberadaan titik pertemuan dan peleburan di kota ini begitu banyak, merata dan sangat mudah diakses; mulai dari balik dinding akademis, ruang kerja, moshpit gigs, hingga meja-meja perkopian yang bercokol di tengah kota, gang sempit sampai tepian kabupaten.

Jadi, di sini, suatu kewajaran sekaligus kesenangan melihat kolaborasi kerap lahir dengan mengaburkan batas kota, disiplin seni dan genre. Salah satunya We Undercover Super Softy atau bisa disingkat dengan WUSS.

WUSS adalah proyek musik anyar yang dibentuk di kota Malang. Beranggotakan wajah lama dari lintas proyek musik dengan berbagai kesibukan karir. Mulai dari solois cum gitaris selepas bekerja kantoran, pengelola coffeeshop, pekerja start-up, hingga seorang visual jockey. Dari Surabaya sampai kota Malang.

Adalah Brilyan Prathama (ex Humi Dumi, Nonanoskins), Sabiella Maris (Closure), Rara Harumi dan Rufa Hidayat (Remissa, Inheritors) yang baru saja mengenalkan proyek terbaru mereka melalui perilisan single perdana yang bertajuk “Lunar”.

“Jadi, ini (band) seperti musik yang menemukan jalan takdirnya untuk bertemu dengan jodohnya,” kenang Brilyan perihal awal terbentuknya WUSS.

Brilyan mengaku jika “Lunar” adalah salah satu materi yang pondasi musiknya sudah lama ia kerjakan namun hanya mengendap di dalam hardisk hingga akhirnya ia bertemu dengan Sabiella Maris, seorang solois dan gitaris Closure. Merasa memiliki kecocokan dalam musik, lantas Brilyan dan Sabiella memutuskan untuk membentuk sebuah grup musik dengan mengajak Rufa Hidayat sebagai penggebuk drum dan Rara Harumi sebagai bassis.

“Selain kecocokan chemistry dalam bermusik, kami (personil) ternyata memiliki kepribadian yang kurang lebih mirip; terlihat biasa di luar, tapi aslinya sama-sama sensitif.” Lanjut Brilyan perihal alasan pemilihan nama We Undercover Super Softy yang kemudian mereka singkat menjadi WUSS.

WUSS sendiri memainkan musik indie-rock nan catchy dibalut raungan modulasi overdrive yang manis dan arus tempo drum yang bisa mengundang sing-along hingga stage diving. Di tambah lagi karakter vokal Sabiella yang terasa pas ketika bertemu dengan warna musik seperti yang diusung WUSS.

Lirik single “Lunar” sendiri ditulis oleh Sabiella. Dirinya menjelaskan jika lewat lagu ini ia mencoba untuk memandang kehidupan dengan manganalogikannya sebagai rembulan pada malam dan terang pada siang.

“Sebenarnya lagu ini punya banyak makna dalam melihat kehidupan,” aku Sabiella. “seperti misalnya kerap tanpa sadar kita tidak melihat jika terdapat dukungan yang luar biasa di balik setiap langkah kehidupan kita, seperti halnya bulan yang menerangi malam berkat keberadaan matahari. Juga perihal bagaimana kita mensyukuri kehidupan tanpa harus mendiskriminasi kehidupan orang lain hanya berdasarkan malam maupun siang hari.”

Single “Lunar” direkam di Griffin Studio dengan melibatkan Ayok selaku penanggung jawab proses mixing dan mastering. Sedangkan ilustrasi dikerjakan oleh Farhan Endy. Sedangkan untuk perilisan single, WUSS menggandeng salah satu label rekaman paling aktif dari kota Malang, Haum Entertainment.

“Tentu kami akan manggung, tapi saat ini kami ingin fokus pendistribusian materi dulu dan untuk agenda lain sedang kita rancang dan susun matang-matang dulu karena harus menyesuaikan jadwal yang lainnya.” Tutup Brilyan.

Sebagai bocoran, ketika single perdana ini dirilis, WUSS sedang dalam proses final perampungan materi lain yang rencananya akan masuk menjadi bagian dalam debut mini album mereka. Single “Lunar”telah hadir di bandcamp sejak 24 September 2024.

oridistro.com

haumrecords.bandcamp.com/track/single-wuss-lunar

#WUSS
#Oridistro
#OridistroMedia
#YourCriminalPartners
#PressRelease
#Music
#News
#ShoutOut
#TheWalltrack by Haum Entertainment
See MoreSee Less
View on Facebook

Saturday October 5th, 2024

ORIDISTRO
KINO – COEXISTENCE, SINGLE YANG DIDEDIKASIKAN UNTUK AYAH BIOLOGISNYA

Apa jadinya jika sebuah batu besar bergulir dan siap menghujam dirimu? Jika sebagian besar orang berusaha menghindar, Dimas Prasetya justru secara berani (and reckless) menghadang batu tersebut dengan tubuhnya sendiri.

Analogi itulah yang dirasakan Dimas Prasetya, sebuah proyek musik dari seniman lintas disiplin dari yang juga beken dengan jenama Dimasngehe atau KINO lewat single keduanya yang berjudul COEXISTENCE. Ini adalah single musikal kedua Dimas Prasetya setelah beberapa waktu lalu melepas debut single-nya yang berjudul A Pixel That Shapes A Dream dengan nama KINO.

COEXISTENCE bukanlah single biasa, ia merupakan sebuah statement yang berisi kemarahan, kekecewaan, kebencian, dan semua karut marut kehidupan personal dari Dimas Prasetya. Semua elemen emosional tersebut tersusun rapi sepanjang …menit ….detik dari musik bernuansa hiphop tersebut.

Pemicu utama sekaligus tema besar dari lagu COEXISTENCE ini adalah reaksi terkejut Dimas saat mengetahui bahwa ayah biologisnya yang merupakan selebriti nasional di Indonesia ternyata bukanlah orang yang merawatnya dari kecil hingga dewasa. Bahkan, sosok ayah biologisnya tersebut juga tidak pernah mengakui keberadaan seorang manusia bernama Dimas Prasetya. Emotional mixed-feelings inilah yang membuat dirinya terus mendorong batas-batas karya seninya serta mengeksplorasi perasaan personalnya hingga tercipta single COEXISTENCE ini.

Secara personal, karya seni terutama musik adalah medium yang tepat bagi Dimas Prasetya untuk meluapkan segala rasa trauma dan kemarahan yang dialami selama 2 tahun terakhir. Namun secara luas, single COEXISTENCE juga menjadi statement yang lantang agar semua orang tahu tentang ayah biologis dari Dimas Prasetya yang merupakan sosok selebriti legendaris Indonesia. Bahkan hingga kini karya-karya dari sang ayah masih diakui serta melegenda di era modern.

Dimas juga mendedikasikan COEXISTENCE sebagai awareness kepada siapapun yang memiliki parental issue, mentally issue, dan permasalahan personal apapun, agar tidak pernah merasa sendiri dan selalu memberikan pelukan hangat satu sama lain.

COEXISTENCE dirilis pada 4 oktober 2024, 3 hari sebelum hari ulang tahun Dimas Prasetya. Single ini juga dilepas dalam bentuk music video artistik serta video dokumenter yang membahas detail permasalahan personal Dimas Prasetya serta sosok ayah biologisnya.

TENTANG DIMAS PRASETYA

KINO adalah music project dari seniman multidisiplin asal kota Malang bernama Dimas Prasetya. Selain musik, dirinya yang dikenal dengan nama Dimas Ngehe ini juga merupakan rapper, songwriter, dancer, serta videografer. Dirinya juga populer sebagai sutradara yang telah menggarap sejumlah MV dari beragam musisi seperti Elle Shimada; RAMENGVRL; Ruang Kendali; Monohero; Atlesta; Wake Up, Iris!; dan masih banyak lagi.

Coexistence adalah single kedua Dimas Prasetya dengan music project bernama KINO dan setelah beberapa waktu lalu merilis single berjudul A Pixel That Shapes A Dream. Dimas Prasetya sendiri bertekad untuk terus berkarya dalam bentuk apapun untuk menyuarakan apa yang ada di sekelilingnya.

oridistro.com

music.yandex.ru/album/33416145

#kino
#Oridistro
#OridistroMedia
#YourCriminalPartners
#PressRelease
#music
#news
#shoutout
#thewallKino • Сингл • 2024
See MoreSee Less
View on Facebook

Friday October 4th, 2024

ORIDISTRO
ASTERA MENEGASKAN TONGGAKNYA SEBAGAI UNIT TRIO DENGAN EP “BETTER DAYS WITH US”

Proyek Better Days with Us telah berada di penghujung rilisnya. Proyek ini merupakan inisiatif Astera dalam rangka secara konsisten ingin memperkenalkan lagu-lagu kunci dari rilisan album sebelumnya “Better Days” dengan konsep menginterpretasi ulang karya pada album bersama musisi lain pilihan mereka. Perjalanannya mulai dari bulan Mei dengan merilis "Higher" (menampilkan Soulfood), Juli dengan "Change of Heart" (menampilkan Riri dari The Dare), disusul "Love Song" pada bulan Agustus (menampilkan Shaumil dari Iris Bevy), dan kali ini mereka akan menutup rangkaian perilisan dengan meluncurkan EP plus memperkenalkan satu single terakhir pada tanggal 4 oktober yaitu "Better Life" dengan mempersembahkan Natasha Udu dan Rayhan Noor dari Lomba Sihir.

Better Life dirasa pas sebagai penutup dari rangkaian EP ini karena lagu tersebut merupakan "anthem" untuk mengejar kesempatan yang mungkin hanya datang sekali dalam seumur hidup yang siap membawa pendengar ke kehidupan yang lebih baik dengan pesan penting untuk mereka yang sedang mengejar hal tersebut agar saling bergandeng tangan, percaya satu sama lain, yakin dan siap mengikuti segala tantangan untuk ada di jalur impian itu. Ini lah yang dirasa cukup selaras dengan visi Better Days with Us yang ingin menginspirasi harapan, menumbuhkan hubungan yang positif, dan menyebarkan pesan optimisme untuk menghadapi tantangan kehidupan modern.

Selama prosesnya, Astera berada pada jalur produksi independennya dengan proses penggarapan EP ini didukung oleh berbagai pihak. Elmo Ramadan menjabat sebagai Mixing dan Mastering Engineer. Fendy Rizky, Noriz Kiki, dan Aji Nurcahyo dari Taman Bermain Nosstress membantu proses perekaman audio Drum. Sektor vokal direkam bersama Dadang Pranoto dan Kristian Dharma dari Pohon Tua Creatorium, secara khusus pendekatan pada Bass dibantu oleh Made Edy dari Zat Kimia, hingga mantan personil mereka Raden Bagus turut hadir untuk penggarapan Artwork dan Digital Imaging.

Artwork EP ini adalah rancangan mantan gitaris mereka atas gagasan awal dari Rio dan Chandra yang membayangkan sebuah cerita perjalanan yang tak jarang dirangkum dalam satu buku catatan penting. Buku yang terilustrasi pada artwork inilah yang “mewadahi” catatan warna perjalanan Better Days With Us selama dari awal rilisnya. Dengan memainkan tematik kolase, Astera merangkum perjalanan mereka dari Higher hingga Better Life lengkap dengan foto mereka dan kombinasi para kolaborator yang terlibat sebelumnya pada masing-masing karya/ Semua tertata dengan khas pop-art nya, ini mampu menjadi gambaran sempurna keempat lagu yang terangkum dalam EP.

Rangkaian EP ini secara sempurna telah diperkenalkan lebih dulu seminggu sebelum perilisannya pada platform streaming digital dengan mengadakan Showcase EP pada 28 Sept lalu di Berbagi Ruang dan Kopi Denpasar. Menghadirkan kolaborator masing-masing karya dari Soulfood (Higher), Riri (Change of Heart), Nadya “Milledenials” (menggantikan Shaumil untuk lagu Love Song) dan group choir (menggantikan Udu dan Rayhan unntuk lagu Better Life) mereka menampilkan satu jam setlist showcase dengan penuh percaya diri – enerjik. Show ini dihadiri tak kurang dari 150 orang dengan dibuka penampilan spesial dari Soulfood serta mendatangkan Little Mascara dari Mataram sebagai opener, pesta telah mereka mulai sepanjang minggu lalu.

Seiring tahun 2024 berlangsung, bersamaan dengan berjalannya proses EP ini Astera sedang merangkul evolusi mereka dari yang semula quartet menjadi grup trio setelah Raden Bagus meninggalkan band karena masalah kesehatan. Melalui "Better Days with Us" yang menarik siapapun yang telah mereka kenal dari awal perjalanan musiknya, merupakan gambaran penting sebagai tonggak mereka untuk terus terkoneksi dalam bermusik. Mereka menegaskan bahwa perjalanan masih berlanjut dengan rangkaian karya-karya unik yang akan terus tercipta dengan musik baru ataupun musik interpretasi ulang seperti apa yang telah mereka lakukan selama 6 bulan terakhir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa "Better Days with Us" adalah bab terbaru dalam kisah mereka dengan mulai memperkenalkan karyanya dengan setiap kolaborasi baru, mengundang pendengar untuk merasakan vibrasi mereka dengan cara baru memperkokoh posisi sebagai salah satu band paling inovatif dan dinamis dari generasinya saat ini.

oridistro.com

open.spotify.com/album/55SMsM03vQZxpcEGMfV5eu

#Astera
#Oridistro
#OridistroMedia
#YourCriminalPartners
#PressRelease
#Music
#News
#ShoutOut
#TheWallAstera · EP · 2024 · 4 songs
See MoreSee Less
View on Facebook

Friday October 4th, 2024

ORIDISTRO
SISCA SARAS GAMBARKAN HUBUNGAN YANG TIDAK SELARAS LEWAT SINGLE TERBARU “CINTA SETARA”

Consistency is key! Mungkin itu adalah kalimat yang pas untuk menggambarkan apa yang dilakukan oleh Sisca Saras. Setelah sebelumnya merilis single comeback bertajuk ‘Terbawa Suasana’, kini dirinya kembali menyapa penikmat musik Indonesia lewat single ‘Cinta Setara’. Bukan sebuah kebetulan, 2 lagu yang dirilis oleh Sisca Saras ini saling berkaitan satu dengan yang lain.

“Kalo di ‘Terbawa Suasana’ kita seperti bertanya-tanya, masih ada dalam butterfly effect begitu, masih lucu-lucunya dideketin cowo. Tapi ternyata kisah selanjutnya, ZONK! Ternyata dia deketin tapi ga bener-bener cinta, dan itu tertuang di ‘Cinta Setara’ ini,” ungkap Sisca. Ditulis oleh Clara Riva yang juga menulis ‘Terbawa Suasana’ single ini menjadi salah satu yang langsung dipilih oleh Sisca karena saat diperdengarkan pertama kali, dia langsung jatuh cinta pada lagunya. Masih juga dengan formasi yang sama dengan lagu sebelumnya, lagu ini digarap oleh S/EEK sebagai Producer, Mixingdan Mastering oleh Dimas Pradipta di Sum It Studio serta nama-nama seperti Adrian Rahmat Purwanto, Jessilardus Mates, Marco Steffiano, Yusup Albanti hingga Barsena Bestandhi juga turut ambil bagian dalam penggarapan single ini.

Sementara untuk video musiknya sendiri, Sisca Saras juga masih mempercayakan pada Prialangga sebagai konseptor sekaligus Sutradara-nya. “Konsepnya out-of-the-box banget! Karena siapa yang kepikiran ada kuda di dalam rumah!” kata Sisca membocorkan sedikit scene di dalam Music Video-nya. “Aku itu suka banget konsep MV centil yang cewek banget begitu! Suka juga kalo ngeliat dan jadi cewe yang berani, ga harus menunggu cowo untuk deketi. Cewe juga, menurutku, boleh deketin cowo duluan atau naksir duluan,” lanjutnya sembari tertawa menjelaskan konsep video musik ini lebih detail. Walau memang di kedua video musik ini Sisca menunjukkan kemampuan beraktingnya, dirinya tidak menutup kemungkinan untuk memberikan sebuah video musik yang berbeda untuk lagu-lagunya mendatang.

‘Cinta Setara’ seolah juga jadi pesan Sisca Saras untuk tidak terus menerus terbawa suasana dalam mencintai seseorang. Saat seseorang tidak peka atau menunjukkan effort pada sosok yang mereka sukai, maka sudah saatnya kita merelakan orang tersebut, terlebih saat kita sudah memberikan kesempatan pada orang tersebut beberapa kali. “Jangan terlalu bucin deh!” tutup Sisca sambil tersenyum. Siap-siap untuk mencari ‘Cinta Setara’ bersama Sisca Saras lewat single terbarunya di seluruh digital streaming platform di Indonesia. Video musiknya sudah dapat disaksikan di Youtube Channel Sisca Saras.

oridistro.com

www.deezer.com/ja/album/648429981

#SiscaSaras
#Oridistro
#OridistroMedia
#YourCriminalPartners
#PressRelease
#Music
#News
#ShoutOut
#TheWallSisca Saras – アルバム – 2024 – 1 曲
See MoreSee Less
View on Facebook

Friday October 4th, 2024

ORIDISTRO
JELANG RILIS EP REBECCA REIJMAN AKHIRNYA MERILIS LAGU “MAAFKAN AKU MENCINTAI KEKASIHMU“

Setelah merilis single "Rekah Merayu" pada Oktober lalu, penyanyi, penulis lagu, dan model, Rebecca Reijman atau yang dikenal dengan nama Rebecca, akan meluncurkan karya terbarunya pada awal tahun 2024. Kali ini, Rebecca yang berdarah Belanda itu merilis versi digital dari lagu lamanya yang berjudul “MAAFKAN AKU MENCINTAI KEKASIHMU”. Lagu ini sekaligus menjadi jembatan menuju mini album Rebecca yang akan segera dirilis.

Rebecca juga telah meraih beberapa penghargaan bergengsi sepanjang kariernya, termasuk penghargaan dari Majalah Rolling Stone Indonesia sebagai "Artis Paling Sensasional" pada tahun 2010. Video musik untuk lagu "Clouds" telah memenangkan beberapa penghargaan dan masuk nominasi "Lagu Eksperimental & Video Musik Terbaik tahun 2021. Lagu "Clouds" sendiri juga mendapatkan penghargaan sebagai pemenang untuk James Christopher Jury.

Tentang Rebecca Rebecca mulai bernyanyi pada usia 6 tahun. Setelah itu ia belajar mengembangkan gaya dan karakter vokalnya sendiri. Rebecca yang memang sangat tertarik dengan musik, mulai mengikuti sekolah musik pada usia 8 hingga 14 tahun. Rebecca tumbuh dalam keluarga yang selalu mendengarkan musik di mana ayahnya adalah seorang pemain bass dalam sebuah band funk. Rebecca kemudian mulai merekam beberapa pertunjukan di Belanda ketika ia berusia 12 tahun. Beranjak dewasa, Rebecca kemudian merilis album perdananya di Indonesia berjudul ‘Kata Hati’ pada tahun 2006.

Lagu "MAAFKAN" AKU MENCINTAI KEKASIHMU “ merupakan lagu balada klasik tentang cinta segitiga, yang menceritakan kisah sedih seorang wanita yang jatuh cinta pada suami sahabatnya. Mengusung unsur musik klasik dengan iringan orkestra membuat lagu ini sangat dramatis dan berpadu harmonis dengan vokal Rebecca yang dinamis. Lagu Balada ini resmi dirilis pada tahun 2006 sebagai single kedua dari album perdananya, ‘Kata Hati’. Lagu “MAAFKAN AKU MENCINTAI KEKASIHMU” merupakan karya pencipta lagu ternama Dewiq dan diproduseri oleh Dj Sumantri.

TENTANG REBECCA

Rebecca mulai bernyanyi sejak usia 6 tahun. Setelah itu, ia belajar mengembangkan gaya dan karakter vokalnya sendiri. Rebecca yang memang sudah sangat tertarik dengan musik, mulai masuk sekolah musik sejak usia 8 hingga 14 tahun. Rebecca tumbuh dalam keluarga yang selalu mendengarkan musik, di mana ayahnya adalah pemain bass dalam sebuah band funk. Rebecca kemudian mulai merekam beberapa pertunjukan di Belanda saat berusia 12 tahun. Beranjak dewasa, Rebecca kemudian merilis album perdananya di Indonesia yang berjudul ‘Kata Hati’ pada tahun 2006.

Lagu “MAAFKAN AKU MENCINTAI KEKASIHMU” merupakan lagu ballad klasik tentang cinta segitiga, yang menceritakan kisah sedih seorang wanita yang jatuh cinta pada suami sahabatnya. Mengusung unsur musik klasik dengan iringan orkestra, lagu ini menjadi sangat dramatis dan berpadu harmonis dengan vokal Rebecca yang dinamis. Lagu Ballad ini resmi dirilis pada tahun 2006 sebagai single kedua dari album perdananya, ‘Kata Hati’. Lagu “MAAFKAN AKU MENCINTAI KEKASIHMU” merupakan karya dari pencipta lagu ternama Dewiq dan diproduseri oleh Dj Sumantri.

Album kedua Rebecca, ‘Rock N’ Soul’ dirilis pada tahun 2010. Rebecca sendiri juga selalu menciptakan lagu-lagu baru dan merilis banyak single sepanjang karier bermusiknya. Sejak merilis album perdananya ‘Kata Hati’, Rebecca mulai dikenal di blantika musik Indonesia, yang membuatnya beberapa kali melakukan tur keliling nusantara selama beberapa tahun. Selain bernyanyi, Rebecca juga berkecimpung di dunia akting dan telah membintangi beberapa film seperti ‘Kartini’, ‘Jinx’, dan ‘Taring’. Karier modelling Rebecca juga semakin menanjak karena ia akan mengikuti ajang ‘Jakarta Fashion Week’ pada bulan Oktober ini bersamaan dengan perilisan lagu terbarunya “Rekah Kemayu”.

Rebecca juga telah meraih beberapa penghargaan bergengsi sepanjang kariernya, termasuk penghargaan dari Majalah Rolling Stone Indonesia sebagai "Artis Paling Sensasional" pada tahun 2010. Video musik lagu "Clouds" telah memenangkan beberapa penghargaan dan masuk dalam nominasi "Lagu Eksperimental & Video Musik Terbaik tahun 2021. Lagu "Clouds" sendiri juga mendapatkan penghargaan sebagai pemenang untuk James Christopher Jury.

oridistro.com

www.kkbox.com/jp/ja/album/_a4T2nvuDpNo6PzSPM

#RebeccaReijman
#Oridistro
#OridistroMedia
#YourCriminalPartners
#PressRelease
#Music
#News
#ShoutOut
#TheWallRebecca Reijmanのアルバム「Maafkan Aku Mencintai Kekasihmu – Remastered 2024」はこちら、今すぐKKBOXを使って好きなだけ聞きましょう。
See MoreSee Less
View on Facebook

Duet penyanyi cilik, Farel Prayoga & Etenia Croft, di lagu “Semua Rasa”, ciptaan Marvel Marlon, mencuri hati penggemar musik Indonesia, terbukti dari 300.000 views di YouTube Channel FP Music dalam waktu kurang dari seminggu setelah perilisan.



#Oridistro

“Retro-39” menandai upaya terbaru Tilly Birds untuk membawa lebih banyak pendengar internasional ke dalam dunia musik mereka. Selama bertahun-tahun, mereka telah tampil di berbagai festival dan konser di seluruh Asia.



#TillyBirds
#Oridistro

Dirilisnya single baru, Lomba Sihir, bertajuk ‘Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk’. Tentu ini jadi pelengkap yang manis dari rangkaian era terbaru Lomba Sihir yang menghadirkan musik yang lebih ‘reflektif’ ketimbang ‘sarkastik’



#LombaSihir
#Oridistro

Melisa Putri kembali merilis single terbarunya yang berjudul ‘Alam Mimpi’. Ini menjadi rangkaian single yang menandakan comeback-nya Melisa Putri di industri musik.



#MelisaPutri
#Oridistro

Exitdoors meluncurkan single debut berjudul “loving right” menceritakan fase melelahkan dalam sebuah hubungan, adalah single Soul-Rnb tentang harapan seseorang yang merasa lelah karena tidak dicintai pasanganya dengan benar.



#Exitdoors
#Oridistro

KVNA, unit metal lintas negara & benua Australia – Indonesia rilis single “Amygdala”, merupakan eksplorasi musikal menekankan pengolahan ritmis, riff, vokal emosional & lirik menyelami sisi terdalam jiwa manusia.



https://goo.su/9yRdY

#KVNA
#Oridistro

CH30S, EP dari Meanwalls, dengan nafas baru dan sentuhan synthesizer menggabungkan elemen classic rock dan modern rock, balutan itu melebur menjadi satu dengan suara vocal tinggi ala glam rock dan sound gitar berat ala grunge.



#Meanwalls
#Oridistro

Paman Rocky, bawa pendengarnya menyelami kedalaman emosi manusia melalui single terbaru, “03.33”. Adalah sebuah potret mendalam tentang seorang pria yang terjebak dalam pusaran rindu yang tak terkendali di tengah malam yang sunyi.



#PamanRocky
#Oridistro

Musisi Pop Jawa, Ndarboy Genk memukau penggemar dengan single terbarunya “Sendiri.” Ini adalah curahan hati yang penuh makna, menggambarkan perasaan cinta yang terpendam dan kesendirian yang sering dirasakan oleh banyak orang.



#NdarboyGenk
#Oridistro

Setelah tur album “Ceriwis Necis” Dongker rilis kaset dibundel dengan buku yang dicetak offset print sebanyak ±340 halaman, dirilis oleh Extensive Publishing, eksperimental design studio dari Bandung & Greedy Dust.



https://goo.su/l3zdUA

#Oridistro

Terbentur masalah kehidupan & ditinggal orang yang paling dekat di hidup kita bisa merubah semua mindset dalam menghadapi kehidupan kedepannya, kira-kira seperti itulah gambaran single terbaru Tutus Thomson bertajuk “Glimpse”.



#TutusThomson
#Oridistro

Superstar R&B global pemenang Grammy Awards Ciara dan DJ/produser multitalenta tanah air Dipha Barus resmi berkolaborasi dalam remix terbaru single legendaris Ciara, “Goodies 2024” via Ultra Music.



https://midly.in/nVHj50

#DiphaBarus
#Oridistro

Penyanyi muda berbakat, Muhammad Dorin Alfianur, dikenal dengan nama panggung “Pintu Masuk,” ia kembali mempersembahkan karya terbaru dalam bentuk single berjudul “Dengarkanlah Aku”.



#PintuMasuk
#Oridistro

Idependent, platform musik agregator baru di Indonesia berkomitmen dukung musisi dalam berkarya, resmi luncurkan layanannya & menggandeng Raim Laode sebagai artis pertama, dengan showcase peluncuran single terbaru Raim berjudul “Abangku”.



#Oridistro

“Iya Iya Tidak Tidak” lagu debut Arda Hatna setelah mengundurkan diri sebagai vokalis band naff. Arda yang dikenal sebagai penulis buku, konten kreator & musisi mencoba mengeksplorasi yang ditangkap dari momen belakangan ini.



#ArdaHatna
#Oridistro

Musisi Glenn Samuel akan merilis Mini Album perdana berjudul “Egen”. Mini Album Egen berisi total 5 lagu yang akan dirilis secara resmi pada tanggal 20 september 2024 dan siap memanjakan para penggemar musik di seluruh Indonesia.



#GlennSamuel
#Oridistro

Deergantoro, resmi meluncurkan single debutnya berjudul “Bodo Amat”, sebuah karya berani yang mengusung genre rock alternative. Dengan lirik yang menggambarkan realitas kehidupan, menyajikan musik yang penuh energi dan makna.



#Deergantoro
#Oridistro

Setelah merilis “Overgrey”, Static Years merilis single terbarunya “Slow Learner”. Masih dalam rangka menyambut EP perdana “That Depends On You”, Static Years baru-baru ini melepas single kedua tersebut via Native Vision Records.



#StaticYears
#Oridistro

Helma Namira kembali menyapa penikmat musik lewat karya terbarunya berupa single yang diberi judul “I Wanna”. Lagu berlirik dalam bahasa Inggris ini, mengusung cerita tentang perempuan yang terjebak dalam hubungan tanpa status.



#HelmaNamira
#Oridistro

Karya keempat Ogz Lonerider adalah lagu berjudul “Tergila” menceritakan tentang seseorang yang mengalami underpresure dan melampiaskannya dengan ugal ugalan mengendarai motor di jalanan & dirilis di bawah naungan Label Siderise Records.



#Oridistro

Interpol rayakan ulang tahun ke-20 album kedua ikonik mereka, Antics, dirilis 27 September 2004. Musim gugur ini akan memulai serangkaian tur dengan jadwal dijadwalkan di AS, Inggris, Irlandia, dan Uni Eropa.



https://freeimage.host/i/dZwR7MF

#Interpol
#Oridistro

Load More…