Jika single pertama “Hutan Hujan” dirilis bebarengan dengan event Cassette Store Day Malang 2017, Album perdana mereka dirilis tepat bersamaan dengan event Records Store Day Malang 2018. Setelah hampir setahun merilis 4 single secara bertahap dan melaksanakan serangkaian promo radio tour, album “Self-Titled” resmi diedarkan. Tak ada acara launching album secara spesial ataupun pagelaran konser untuk perilisannya, semua benar-benar diadakan secara sederhana.
Juga tak ada alasan khusus pula kenapa dirilis bersamaan dengan Records Store Day Malang 2018, “Hanya kebetulan saja pas sudah selesai dan siap edar juga bertepatan dengan teman-teman Malang Records Label bikin acara, ya udah dibarengkan saja” terang Hutan Hujan. Acaranya sendiri digelar di Malang Digital Innovation Lounge (DILo) Jl. Basuki Rachmad 7-9 Malang pada tanggal 21 April 2018. Bahkan ungkap mereka diacaranya sendiri tidak ada sesi khusus membahas soal perilisan albumnya, hanya sekedar bincang-bincang ringan dengan beberapa kolega dan para pengunjung yang hadir.
Album fisiknya secara resmi dirilis dalam format compact disk (CD) oleh salah satu label rekaman independen asal kota Malang Forget The Pain, Inc. yang saat itu juga ikut meramaikan hajatan records store day. “Tahap awal hanya cetak limited 50 keping, sekalian untuk melihat antusias pasarnya” ungkap Indra Zulkarnain owner Forget The Pain, Inc. Edisi cetakan pertama mereka disertai beberapa bonus seperti poster, stiker dan pin yang menurut mereka tidak akan ada ditahap cetakan berikutnya.
Dalam album “Self-Titled” ada 10 lagu yang ke-4 diantaranya adalah lagu yang sudah dirilis lebih awal sebagai single, namun dengan versi editing dan mastering terbaru. Pengerjaan albumnya semua dikerjakan di Vamos Record Studio dengan menggandeng Yasa Wijaya sebagai sound engineernya. Sedangkan artwork dan layout desain albumnya semua dikerjakan sendiri oleh Iwan. “Semua artwork sebenarnya bukan karya murni saya namun berasal dari rekan-rekan saya di forum-forum desain yang saya ikuti, kemudian saya edit kembali agar lebih sesuai dengan temanya” jelas Iwan.
Hutan Hujan yang terbentuk pertengahan tahun 2016 silam saat album perdananya ini dirilis hanya menyisakan 3 personel saja Iwan Ruby (Vokal & Gitar), Nadhira Amalia (Vokal), Bhaskara Pamungkas (Gitar & Keyboard). “Seharusnya 4 orang, ada Romy juga namun saat perilisan memang Romy sedang vakum tapi tidak keluar jadi tinggal 3 orang saja yang aktif” ungkap mereka. Untuk kedapannya Hutan Hujan juga menyampaikan akan menambah beberapa personel untuk lebih mempermudah dalam proses berkaryanya.
Tema-tema lagu yang ada didalam albumnya cukup variatif secara aransemen, serta lirik-lirik yang disampaikan juga cukup sederhana dan rata-rata berasal dari kisah kehidupan masing-masing personel. “Biar semua orang bisa menikmatinya, gak ada batasan umur gak ada batasan gender, pokoknya untuk semua kalangan” terang Hutan Hujan. Selain itu mereka juga menyampaikan setelah perilisan album nantinya beberapa lagu yang ada didalamnya akan dibikinkan video lirik dan diunggah ke kanal Youtube Hutan Hujan.
Selain dirilis dalam format CD album “Self-Titled” juga dirilis ke beberapa kanal platform digital seperti Spotify dan iTunes, namun untuk perilisan digitalnya dinaungi oleh Sembrani Production sebagai label distribusinya. Memang benar saat ini platform digital menjadi salah satu rujukan untuk para musisi merilis karyanya. Selain faktor kemudahan prosesnya, biaya yang diperlukan juga masih sangat terjangkau ketimbang membuat rilisan fisik. Namun pastinya rilisan fisik tetap memiliki nilai lebih dari berbagai aspek, dan tentunya otentik karena tidak hanya cuma bisa didengar namun ada bentuk visual yang bisa dilihat dan disentuh langsung serta menyampaikan banyak hal yang tertera didalamnya.