Tradeto “Kelahiran Kala Nanti” Album Perdana

Music Tradeto Artwork Album Kelahiran Kala Nanti
Tradeto - Kelahiran Kala Nanti (Artwork)

Bagi banyak orang, momen pandemi yang dilewati dalam beberapa tahun ke belakang punya ceritanya tersendiri. Baik dan buruk, terang dan gelap, semua itu berujung kepada apa yang terjadi di kehidupan saat ini, layaknya sebuah kumpulan fragmen yang merangkai satu sama lain, membentuk pribadi menjadi wujud yang lebih baik lagi. Tradeto, proyek solo dari seorang Dias Widjajanto menjadi salah satu di antara sekian banyak tersebut. Ia merangkai kepingan fragmen tersebut dalam sebuah album debut berjudul Kelahiran Kala Nanti.

Rilis pada Rabu (15.03), Tradeto menyanyikan total sepuluh nomor di album debutnya ini. Tiga nomor sudah lebih dulu ia perdengarkan, yakni “Tentang Masa Depan / Satu Dua Langkah” (Agustus 2021), “Hari Lahir” (Januari 2023), dan “Selisih” (Februari 2023). Ketiganya kini ditemani oleh tujuh nomor lain, sebut saja “Amanat & Teguran”, “Sang Maha Pemaksa”, hingga “Kembali ‘Tuk Mencinta”.

Secara tema besar, Kelahiran Kala Nanti merangkum perjalanan seorang Tradeto menuju usia 30. Makna akan bertambahnya (atau berkurangnya) usia, pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat terjawab, hingga dinamika dunia kerja di usia dewasa menjadi beberapa di antaranya. “Album ini bercerita tentang perjalanan kehidupan hampir 30 tahun ini. Dari momen terlahir, menjadi anak paling tua kesayangan, mencari kerja, berselisih dengan diri sendiri, naik turun karier dan kehidupan personal, sampai berujung mencari jawaban dari Tuhan”, terang Tradeto.

Music Tradeto Solois Album Kelahiran Kala Nanti
Photo from Press Kit

Tradeto mendapuk nomor “Satu Satu” sebagai focus track di album ini. Sebuah nomor yang bercerita mengenai proses menggapai mimpi serta keseharian yang pada kenyataanya tidak perlu terburu-buru. “Lagunya menyampaikan untuk mengejar impian atau menjalani kegiatan keseharian satu per satu. Kalau memang yang disajikan jalan setapak, sanggupkah berlari? Satu per satu saja. Di sini lagu cukup mewakili saya dalam proses pengerjaan album ini untuk bisa lebih bersabar dan satu per satu hingga selesai”, tuturnya.

Ia melalui hampir dua tahun dalam penggarapannya, bagaimana ini menjadi momen bagi Tradeto untuk lebih mengenal diri sendiri. Tidak hanya itu, karena ini juga pertama kali baginya untuk menyusun sendiri keseluruhan proses, pun juga bisa dibilang malah menjadi salah satu hambatan bagi sang solois. “Hal nomor satu yang saya pelajari adalah bahwa semuanya tidak bisa dikerjakan sendiri. Dalam pengerjaan album ini saya belajar itu, karena independen dan jadinya banyak yang dikerjakan sendiri, namun baru di sini saya mencari banyak bantuan. Dari managerial, desain grafis, hingga distribusi. Di luar dari itu, hal paling besar yang saya pelajari ya diri saya sendiri. Untuk menulis sekian lagu berdasarkan diri sendiri itu bukanlah hal yang mudah, apalagi yang diceritakan tidak semuanya hal baik, namun lebih menjadi penyemangat diri sendiri”, lanjut Tradeto.

Secara musikalitas, Tradeto dibantu oleh beberapa sahabatnya. Tersebut nama Eky Rizkani (Reruntuh) sebagai kolaborator di nomor “Selisih”, Baskara Putra alias Hindia di nomor “Tentang Masa Depan / Satu Dua Langkah”, hingga Johanes Abi yang dipercaya sebagai recording engineer.

Setelah akhirnya merilis sang album debut, Tradeto masih punya berbagai rencana yang tengah ia persiapkan di sepanjang tahun 2023 ini. Sebuah live session dari Kelahiran Kala Nanti, showcase, hingga video musik dari nomor-nomor di dalam album menjadi beberapa di antaranya. “Harapan dari perilisan album ini adalah untuk bisa sampai ke orang-orang, untuk bisa menjadi teman kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Siapalah saya untuk didengar, namun semoga suara saya terdengar nantinya”, tutup Tradeto.