Proletar adalah Ipuletar (guitar), Nino Aspiranta (Growl), dan Levoy (Drum/Scream) merupakan unit grindcore yang didirikan pada tahun 1999 di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selama 24 Tahun eksistensinya dan beberapa kali melakukan pergantian personel, musik mereka tetap solid hingga hari ini.
Depressive Disorder merupakan album penuh yang dirilis pada tanggal 25 Desember 2021 dibawah label Samstrong Records (Indonesia), bersamaan dirilisnya CD Depressive Disorder ini Samstrong Records juga merilis DVD film Dokumenter perjalanan Proletar yang bertajuk Grind For Better Life.
Semenjak rampungnya rekaman Depressive Disorder tahun 2021, mereka sudah deal dengan label Jerman yaitu Animate Records untuk perilisan Vinyl 12”/LP. Dikarenakan antrian panjang produksi vinyl di Jerman mereka harus menunggu 1,5 tahun untuk menunggu selesainya produksi vinyl tersebut.
Selain Vinyl 12”/LP rilisan ini disertakan juga dengan Vinyl 7” split EP dengan band Jerman yaitu Entrails Massacre, sebenarnya split 7” ini sudah dirilis tahun 2013 oleh Power it Up Records (Jerman), untuk menambah rangsangan dari album ini disertakan juga rilisan split vinyl 7” tersebut dengan artwork yang berbeda agar terlihat lebih fresh oleh label Animate Records yang juga menangani artwork cover Proletar di Split vinyl tersebut.

Depressive Disorder merupakan sebuah bentuk keresahan dan kritik dari Proletar terhadap kekacauan yang terjadi, terutama setelah munculnya pandemic. Mereka menyinggung keadaan yang berubah drastis, di mana banyak orang yang merasa tertekan, tak sedikit pula yang mencapai titik depresi karena kehilangan pekerjaan.
Keadaan ekonomi yang sudah memprihatinkan, hadirnya media sosial dengan kecepatan arus informasinya hanya menghasilkan banyak noise dan berujung disinformasi. Minimnya filter informasi ditengah masyarakat membuat mereka kebingungan dan terpecah belah, padahal saling menjaga dan menguatkan satu sama lain adalah hal yang dibutuhkan ditengah kondisi yang seperti itu.
Ketidakadilan adalah makanan sehari-hari, ketimpangan sosial makin terasa, Tumpul keatas tajam kebawah, yang kaya makin kaya yang miskin makin sengsara. Masalah politik? masih dengan isu-isu serupa sejak lama, lebih melayani oligarki dan hak rakyat terus dikebiri.