Lomba Sihir semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu band paling memikat di Indonesia melalui single teranyar “Pesona”. Terdiri dari versi remastered dan versi reprise serta dirilis oleh Sun Eater ke semua platform musik digital pada 1 November 2022, single “Pesona” ini juga didukung oleh video musik yang akan tayang secara bersamaan di kanal YouTube Lomba Sihir.
“Pesona” merupakan karya baru pertama dari Natasha Udu (vokal), Rayhan Noor (gitar, vokal), Wisnu Ikhsantama (bas, vokal), Enrico Octaviano (drum), Tristan Juliano (kibor, vokal) dan Baskara Putra alias Hindia (vokal, synthesizer) sejak album perdana Selamat Datang di Ujung Dunia yang dirilis pada Maret 2021 dan menuai banyak pujian bagi grup asal Jakarta tersebut. “Ide awal dari lagu ini adalah kami ingin menulis lagu tentang cinta-cintaan. Sayangnya tidak ada dari kami berenam yang pengalamannya cukup menarik untuk dijadikan lagu, jadi kami berandai-andai tentang sepasang laki-laki dan perempuan yang sebenarnya sudah pernah bertemu namun sama-sama tidak yakin saat bertemu lagi di sebuah bar ibu kota,” kata Hindia. Di bawah arahan Enrico dan Tristan selaku produser, musiknya “Pesona” dirancang untuk lantai dansa dengan sentuhan pop ’80-an.
Sebenarnya “Pesona” sudah dirilis pada Desember lalu melalui Sounds Cute, Might Delete Later, program Sun Eater yang bertujuan melahirkan karya yang matang dengan upaya minim di tengah pandemi. Lagu ini juga telah menjadi salah satu favorit Peserta Lomba Sihir – sebutan untuk para penggemar Lomba Sihir – ketika dibawakan di panggung festival besar seperti Pestapora dan Synchronize maupun di ruang kecil seperti Duck Down Bar.
Kini, Lomba Sihir merilis kembali “Pesona” dengan lebih maksimal dan mempersembahkannya dalam dua versi, yakni versi asli yang remastered sehingga terdengar lebih ciamik, serta versi reprise yang menampilkan permainan piano megah khas Tristan. “Semoga kala sunyi senyap pun kalian bisa setel lagu ini dan tetap ingat kami, seperti kami mengingat kalian,” ujar Tristan tentang versi reprise ini.
Selain itu, single “Pesona” turut dimeriahkan oleh sebuah video musik yang diproduksi oleh Barde. Dengan bertema pesta Halloween, video kocak ini mengedepankan sisi lucu dari masing-masing personel Lomba Sihir dan kedekatan mereka dengan Peserta Lomba Sihir yang diajak meramaikan proses syuting. “Setiap lagu yang kami lahirkan selalu datang dengan potensi yang lebih besar, dan dengan merilis ‘Pesona’ lagi kami memaksimalkan potensinya lebih jauh melalui video musik dengan tema dan cerita unik ini,” kata Natasha Udu.
Dirilisnya “Pesona” sekaligus menyambut akhir sebuah tahun yang besar dalam perjalanan Lomba Sihir sejauh ini. Setelah perkembangan mereka sempat terhambat pandemi, di tahun 2022 Lomba Sihir sudah bisa bertemu langsung dengan Peserta Lomba Sihir di berbagai kota serta merebut hati banyak pendengar baru. Jangan kaget kalau di 2023 Lomba Sihir semakin menebarkan “Pesona” ke seluruh Indonesia dan bahkan luar negeri.
Lomba Sihir – Pesona
Music by Enrico Octaviano, Tristan Juliano, Rayhan Noor, Natasha Rosanie Candrasjmi, Baskara Putra, Wisnu Ikhsantama W.
Lyrics Rayhan Noor, Natasha Rosanie Candrasjmi, Baskara Putra, Wisnu Ikhsantama W.
Ku Terpesona Saat Pertama
Bertukar Tatap Dengannya
Ku Terpesona Warna Matanya
Tajam Sorotnya Buatku Merona
Bergetar Hatiku Memikirkannya
Percuma Kucoba-Coba Melawan
Rasa Yang Membara
Ingin Ku Mendekapnya
Mungkinkah Aku Terbawa Suasana
Gemerlap Lantai Dansa Yang Menggila?
Tak Sadar, Sudah Gelas Ketiga
Ku Tak Lantas Kelar Membayangkan
Rambut Panjang Memegang Gelas Biru
Kutebak, Kau Pasti Pengunjung Baru
Berharap Cukup B’rani ‘Tuk Mengenalmu
Ketahui Namamu
Rambut Panjang Memegang Gelas Biru
Kutebak, Kau Pasti Bercentang Biru
Berharap Cukup B’rani ‘Tuk Mengenalmu
Ketahui Namamu
Ku Tak Menyangka Kali Kedua
Bertemu Lagi Dengannya
Pasti Kaulupa, Ada Waktunya
Kita Pernah Bertukar Sapa
Berharap Kauingat Namaku Siapa
Tapi Mungkin Kau Orang Yang Berbeda
Ingin Ku Datang Menghampirinya
Ku Tak Lantas Selesai Menatapmu
Kaos Putih, Luaran Tanpa Saku
Kutebak, Kau Beku Tersipu Malu
Berharap Cukup B’rani ‘Tuk Menyapamu
Untuk Mengingatkanmu
Kaos Putih, Luaran Tanpa Saku
Kutebak, Kau Beku Tersipu Malu
Berharap Cukup B’rani ‘Tuk Menyapamu
Untuk Mengingatkanmu
Bolehkah Ku Tahu Namamu?
Kita Sudah Pernah Bertemu
Dua Atau Setahun Yang Lalu
Tapi Ku Tak
Coba Engkau Ingat Dulu
Kupikir-Pikir, Tak Mengapa Juga
Sekali Lagi Kita Berkenalan
Sekarang Sudah Gelas Yang Kelima
Malam Ini Masih Belum Berakhir
Ku Masih Penasaran
Kupikir-Pikir, Tak Mengapa Juga
Kali Ini Kita Berkenalan
Malam Ini Kita Harus Berdansa
Hingga Pagi Tiba
Kupikir-Pikir, Tak Mengapa Juga
Kali Ini Kita Berkenalan
Malam Ini Kita Harus Berdansa
Hingga Pagi Tiba