Produser elektronik dan vokalis kelahiran Indonesia BLOODMOON (aka Dougy Mandagi dari band asal Melbourne The Temper Trap) merilis EP perdananya Giving Up Air hari ini via Future Classic.
Dengan 6 lagu, Giving Up Air adalah karya reflektif yang menggugah jiwa dan intim dari perjalanan musik Dougy: Bertransformasi dari bocah Indonesia yang tumbuh besar di Amerika, menjadi seorang remaja dengan aksen Amerika yang kental di sebuah sekolah menengah di Bali, dan kemudian menjadi satu-satunya penyanyi Asia di kancah indie rock awal 2000-an Melbourne yang homogen, Dougy selalu merasa seperti orang asing.
Setelah The Temper Trap mengukuhkan diri sebagai salah satu musisi internasional terbesar Australia pada dekade ini, dengan 1 juta album terjual di seluruh dunia, sertifikasi platinum di AS & Inggris, nominasi BRITS, juga 2 album yang menduduki peringkat #1 di tangga lagu ARIA dan 4 penghargaan ARIA di dalam negeri, Dougy memutuskan untuk hiatus di tahun 2016, mencari sesuatu yang baru dan dekat dengan dirinya. Setelah sejumlah pengalaman yang mengubah hidup di klub ternama Berghain — Dougy memantapkan diri untuk menjalankan passion di ranah musik elektronik.
Berbicara tentang EP tersebut, Dougy menjelaskan: “Saya bangga akhirnya merilis dan membagikan karya ini, yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan saya dalam 2 tahun ke belakang. Rasanya membebaskan ketika tahu bahwa lagu-lagu ini tidak lagi hanya milik saya, namun milik semua orang yang merasa terhubung dengannya. Saat itulah keajaiban yang sebenarnya terjadi.”

Dalam pembuatan EP perdana BLOODMOON yang terinspirasi dari musik elektronik ini, Dougy mundur kembali ke masa lalunya sebagai cara untuk memahami arah musik baru dan berani yang dijalaninya sekarang. Untuk pertama kalinya, dia merasa nyaman mengungkapkan kisah hidupnya yang luar biasa. Bukan bermaksud untuk menjadi misterius, dia hanya tidak pernah merasa sisi dirinya tersebut berkaitan dengan proyek-proyek musik sebelumnya.
Bagi Dougy, ini menandai momen full circle dalam evolusi musiknya, dimulai dengan menjadi seorang bocah Indonesia yang terobsesi dengan musik dan kini sebagai seorang dewasa yang mencari tanpa henti, yang akhirnya tampaknya telah menetap di tempat yang tepat. Memang, setelah bertahun-tahun bepergian, Dougy kini berada di rumahnya.
Sejauh ini, Giving Up Air mendapat dukungan besar dari para penggemar dan kritikus musik: single perdana ‘Disarm’ telah mengumpulkan lebih dari 2 juta streams dengan berbagai dukungan dari platform streaming musik digital dan radio, termasuk pemutaran di R1, R2, dan BBC 6Music dan pujian internasional dari KCRW dan triple j.
Di luar proyek BLOODMOON, Dougy mendapat momen besar di TikTok dengan viralnya trek klasik The Temper Trap ‘Sweet Disposition’ berkat sebuah cover gitar instrumental (kini sudah disaksikan lebih dari 3 juta orang). ‘Love Lost’, kolaborasi kuat band tersebut pada album anumerta Mac Miller, saat ini mengumpulkan 1 juta streams per hari di Spotify dan memperkenalkan suara khas Dougy ke audiens yang sepenuhnya baru.