Unit power pop/alt-pop Surabaya Yellow Flower Living Water kembali merilis EP setelah 2 tahun vakum. EP yang diberi tajuk ‘The Great Unconformity’ ini terinspirasi oleh fenomena geologi yang mengindikasikan absennya sejarah manusia dalam sedimen tanah untuk beberapa periode.
Secara paralel, fenomena geologi tersebut YFLW padankan dengan tema album yang bernafaskan tema perpisahan atau dalam hal ini ‘absen’. Lebih detailnya, sebuah rahasia umum bahwa YFLW diisi oleh personil-personil yang hampir semua berstatus yatim sehingga lagu-lagu dalam EP ini seakan menjadi sebuah surat kepada ‘absennya’ seorang sosok ayah. Namun tidak hanya seorang ayah, tema kehilangan teman dan kekasih pun juga melengkapi tema global EP ‘The Great Unconformity’ ini.
Uniknya, promo awal dari ‘The Great Unconformity’ ini dimulai dengan distribusi single ‘It’s Nothing’ via Trakteer yang bekerja sama dengan media Artchemistsub. Single tersebut juga tampil sebagai eksebisi online artwork single yang digarap 4 illustrator Surabaya. Pendengar bisa mengakses konten single tersebut dengan biaya 100 ribu.
Keunikan lainnya yaitu di sisi aransemen EP dengan melibatkan strings section seperti piano, harpa dan gitar akustik yang disematkan di beberapa lagunya. Untuk unit sound sendiri, YFLW tetap mempercayakannya kepada Artefakt Records dengan Sound Engineer Ando Loekito. Walau eksperimen ini terlihat mendadak dan direkam dengan singkat, YFLW tetap puas dengan hasil yang dicapai dalam EP ini.
Departemen aransemen hampir sepenuhnya dipegang oleh Raka dengan memasukkan berbagai referensi music orkesta, atau pertunjukkan musikal Petualangan Sherina yang sempat ia tonton untuk mengenang sedikit nostalgia masa kecil. Lirik tetap dipegang penuh oleh Rafif selaku vokalis, lengkap dengan pengambilan nada saat bernyanyi pula. Selebihnya, proses pembuatan music banyak dikerjakan swadaya dan bekerjasama antar personil.
EP The Great Unconformity banyak mengambil inspirasi dari berbagai musik lintas genre. Aransemen strings dari film musikal Petualangan Sherina, Vocal Line milik The Beths, hingga tabuhan drum setengah tempo milik The Night Café. Seperti biasa, peleburan tiap referensi dirasa tidak menghilangkan cikal bakal YFLW yaitu sebagai unit power-pop dengan tetap konsisten menggunakan progresi chord yang tidak terlalu rumit.
EP ini dirilis di bawah label Jhonotify (Bekasi) milik Jono Terbakar, berbeda dengan beberapa rilisan mereka sebelumnya yang menggandeng Spires Record. EP The Great Unconformity rilis pada 25 Februari 2023 di semua DSP dan Bandcamp.