Noble Rot adalah pembusukan mulia, mengacu pada proses pembuatan wine dengan dasar buah anggur. Pembusukan dengan metode noble rot di beberapa negara (Jerman, Hongaria, Perancis) dianggap sebagai pembusukan absolut dan murni, sebab melalui masa perlambatan waktu pembusukan yang melibatkan alam (iklim-musim) sebagai elemen utama dalam prosesnya.
Dasar filosofi ini yang kemudian mendasari SWARS dalam penciptaan karya. Halnya penciptaan wine yang mulia perlu melalui fase lahir, tumbuh, mati, busuk, dan hidup kembali. Pun dengan gagasan bermusik SWARS yang pula melalui proses tanam ide, konstruksi-rekonstruksi, mengendap, dan lahir kembali sebagai karya hasil fermentasi pemikiran.

Dalam penciptaan karya musik dan lirik, SWARS tidak menakar sudut pandang terbatas, berkelakar liar, reaksi dan refleksi, terkoneksi dengan peristiwa di masa lampau (sejarah urban) dan peristiwa masa kini.
SWARS dan liriknya menyoal sejarah urban yang gelap dan minor, menyoal tentang kiprah tokoh-tokoh kriminal “legendaris” dalam dunia bawah, seperti Johny Indo, Rosario De Marshall (Hercules), Kusni Kasdut, dan masih banyak lagi.
Keseluruhan proses pengerjaan track; recording, mixing, mastering, digarap di studio secara mandiri dan bertahap sejak tahun 2021-2022. Dua track rilis dalam pelbagai platform secara digital baik audio dan visual. Visualizer disertai lirik rilis pada tahun 2022 bekerjasama dengan visualizer artist (LIGHT EVE) dan film maker (Bedadoeng Project).