Keelokan nan adiluhung acapkali tersembunyi, berpendar di hadapan latar ataupun rentetan kejadian yang tragis, daif, bengis, dan miris. Dengan demikian, mereka yang diperkenankan untuk melihat, merasa, dan bahkan memiliki secuil dari serpihannya akan cenderung berada dalam kealpaan sensibilitas untuk mengalami, memahami, dan mengamini segala unsur dan tawaran yang terkandung bersamanya. Tapi kemudian, paradoks adalah elemen yang tak terpisahkan dari dan bagi kehidupan umat manusia. Mereka yang telah cukup lama mengarungi lajurnya, seiring bersama, akan cenderung meleburkan pandang, menunggal, seraya bersiap untuk berserah pada suratan takdir yang terarah. Lalu ketika tiba masa, dibuka dan dijernihkanlah pandang yang telah melebur, hingga dapat menembus sajian tragis, daif, bengis nan miris sebelum akhirnya ditampakkan, dipertemukan, dan dipersatukanlah mereka dengan keelokan adiluhung yang anggun membubung. Selama ini, rupanya keelokan nan adiluhung ditadahkan dan disajikan di atas nampan yang sama dengan runtuh yang menggunung.
Kisah di atas coba dilantunkan oleh Salim Lubis melalui rilisan kelimanya, “Apa Yang Tersaji”, yang diluncurkan tertanggal 26 Juni 2024. Untuk mengalirkan alunan kisah ini, “Apa Yang Tersaji” memilih Ana Isnt untuk bersenandung padu dengan Salim Lubis. 12 tahun sudah mereka tumbuh bersama, riang menerpa, duka diterpa. Setelah begitu lama, pertimbangan itu jua yang menggaet ketersediaan mereka untuk melebur, mengurut benang merah, lalu mendengar dan melalui jalan sunyi yang berbunyi, untuk kemudian menyajikan senandung berbahasa Indonesia pertama bagi Ana Isnt, yang tajam memburu dengung liris tipisnya berbalut sambut dengan Salim Lubis, di hadapnya.
Mengenai perihal fundamental, layar instrumentasi “Apa Yang Tersaji” dapat terkembang dan kokoh tersokong oleh Fathan Haikal M. (MAGANDA, Il Salvatores) dan Rafael Pahlevi W. (Il Salvatores) yang menerjemahkan, tegas menggurat, dan dengan tangkas menata keperluan aransemen yang akhirnya erat bertaut dengan syair setengah kalut. Rangkaian ini akhirnya dirampai oleh Barirul (High Therapy) yang mengemasi tahap akhir, mixing dan mastering. Kelahiran single ini sekaligus menjadi akhir dari pengenalan haluan Reflective Art-Rock yang diusung oleh Salim Lubis & Il Salvatores sebelum menyajikan album penuh yang dijanjikan hadir pada akhir tahun 2024 nanti.
Salim Lubis & Ana Isnt – Apa Yang Tersaji
Music by Salim Lubis, Fathan Haikal M.
Lyrics by Salim Lubis, Ana Isnt
Meraut Diri, Lalui Lirih
Padamkan Abdi, Tuk Terus Berbagi
Menuju Asri, Kita Menjadi
Tak Selalu Jernih Apa Yang Tersaji
Pergi Ke Sana, Sebentar Lagi
Kau Kan Ku Susul, Lebur Kembali
Erat Jemari, Kita Hadapi
Menentang Runtuh Yang Kelam Tersaji
Apa Yang Tersaji? (Apa Yang Tersaji)
Apa Yang Tersaji (Apa Yang Tersaji?)
Apa Yang Tersaji? (Apa Yang Tersaji)
Separuh Diri Tenang Terisi
Tiada Lagi Cemas Yang Bersemi
Mereka Pun Seolah Peduli
Tapi Kau, Kau Yang Di Sisi
Pandangan Kini Tenang Ke Tepi
Tiada Lagi Risau Menindihi
Syukur Ini Semerbak Bersemi
Memetik Kasih Yang Kita Buahi
Apa Yang Tersaji? (Apa Yang Tersaji)
Apa Yang Tersaji (Apa Yang Tersaji?)
Apa Yang Tersaji? (Apa Yang Tersaji)
Separuh Diri Tenang Terisi
Tiada Lagi Cemas Yang Bersemi
Mereka Pun Seolah Peduli
Tapi Kau, Kau Yang Di Sisi