Sebuah gambaran imaji dari fase yang pasti dilewati tiap manusia yang berfikir. Sebuah perjalanan spiritual dari insan yang tabiatnya berhadapan dengan rangkaian peristiwa yang membuatnya merenung dan menapak tilas pilihan-pilihan yang ia ambil selama ini.
Manipulasi psikologis yang dialami seseorang yang harus ditempuh dengan meletakkan kepala dibawah telapak kaki sendiri. Pada akhirnya seseorang akan belajar, betapa gegabahnya mereka dalam mengkultuskan jalan hidupnya, tanpa memperhatikan bagaimana seharusnya dunia disyukuri, dengan memperlambat derap kaki, sadar akan tiap hembusan nafas atas apa yang tersisa dari karunia kehidupan seorang insan di dunia. “Bow down to raise, as the new child in time, as He foresee us from His Arsh”
Penjelasan di atas merupakan lanjutan dari kontemplasi kehidupan yang dikemas kedalam EP kedua dari MAGANDA, Band Rock asal Jakarta yang berisikan Aufa (Keyboard & Vocal) dan Fathan (Guitar & Vocal) yang mengakulturasi ide, rasa dan jiwa kedalam tiga tembangnya, berisikan 3 trek dengan satu lagu instrumental dan dua lagu berlirik.
Adanya sentuhan “ballad” terhadap blue print yang telah dibuat oleh Aufa dan Fathan yang diamalgamasikan menjadi EP Spectrum Phase 02. Proses pembuatannya pun juga dibantu oleh kawan-kawan mereka yaitu Detrio Purba Wilfredo, Abe Lubis, Dion serta orang-orang yang berjasa dalam proses produksi Spectrum Phase 02. Proses Mixing dan Mastering kali ini disulam oleh Dino, serta translasi rasa kedalam bentuk artwork oleh Yusuf Primananda.
Secara garis besar, Spectrum Phase 02 adalah karya progresif berdinamika groovy, dimasak dengan keras, gigih dan tidak luput dengan sikap adaptif dari keterbatasan yang selalu mereka jumpai dalam proses pembuatan EP ini, yang justru menghasilkan warna yang berbeda dari EP sebelumnya.