5 tahun sejak dirilisnya Multiverses, bukan berarti karya di album tersebut harus menjadi usang dan ditinggalkan. Di tanggal 26 Oktober 2022 .Feast menyegarkan karya-karya di album Multiverses melalui kompilasi berjudul ‘Aliansi’ yang mengajak beberapa kolaborator untuk menggubah ulang beberapa lagu di album tersebut. Kompilasi ‘Aliansi’ yang sudah beredar di seluruh layanan musik digital berisi karya dari Endah n Rhesa, Nartook, Bwah Spatium, Reruntuh, Cosmicburp bersama Kanina, Petallions, Aknostra, dan Macdalen.
“Remix ini merupakan perayaan 5 tahun sejak album perdana kami, Multiverses, rilis di 2017. Sejak pertama dirilis mungkin banyak materi dari album tersebut yang belum banyak dieskplor di panggung live, sehingga sentuhan-sentuhan baru dari 5 pilihan lagu kami tak hanya sekedar nostalgia, namun mengangkat kembali awal mula perjalanan .Feast dengan Multi Semesta-nya,” terang Ryo Bodat ketika ditanya alasan mengapa .Feast meremix album Multiverses.
“Dari awal perumusan Multiverses menjadi suatu album 2017 silam, kami meyakini bahwa dasar semangat .Feast sendiri adalah membuat musik yang tak hanya dikerjakan kami berlima sebagai personil inti saja, melainkan berkolaborasi dengan musisi-musisi lain juga. Hal tersebut juga mengamini arti nama .Feast itu sendiri (Pesta Besar),” tambah Ryo Bodat.
Sedikit berbeda dari musik .Feast, kompilasi ‘Aliansi’ menghadirkan 5 lagu dari album Multiverses yang dibawakan dengan suasana musik yang berbeda. Ada Jerusalem yang dibawakan Endah n Rhesa dengan musik folknya, Nartook yang menyembur bar bar rap dalam lagu Riphunter, Bwah Spatium yang membuat Tel Aviv menjadi elektronik eksperimental, Reruntuh yang membawakan Watchers of The Wall menjadi lebih tenang dan syahdu, serta gerombolan dari Semarang, Cosmicburp bersama Kanina, Petallions, Aknostra, dan Macdalen mengacak-ngacak Fastest Man Alive yang akhirnya menjadi single utama kompilasi ini.
“Proses pembuatannya seru, bikin liriknya kebetulan lebih lama dibanding nulis instrumentalnya karena susah nemu yang pas, waktu itu. Kebetulan udah suka Fastest Man Alive dari lama maka waktu ditawarin ngeremix, langsung request mau ngerjain Fastest Man Alive,” ujar Luthfi Adianto alias Cosmicburp.
“Kalo sulitnya itu di bagian nulis lirik, musiknya udah cukup rapet, dan gimana mau bikin rap verses yg ngga terlalu panjang, tapi mampu menyampaikan pesanku. Kenapa akhirnya jadi ramai-ramai ya karena ada rezeki ya baiknya dibagi-bagi hahaha, terus anak-anak juga emang suka sama lagu aslinya. Dan waktu aku drop lagunya ke anak-anak, idenya bagus-bagus semua, terus kuajak rekaman aja deh hahaha,” tambah Cosmicburp yang hasil remix Fastest Man Alive karyanya menjadi focus tracknya kompilasi Aliansi.
“Kami sangat bersemangat ketika .Feast mengajak kami terlibat dalam album Aliansi Earth-03 dengan membawakan lagu “Jerusalem”. Selain lagunya indah dan sarat makna, namun juga menjadi tantangan tersendiri untuk menghadirkan lagu tersebut dengan nafas yang baru. Ini menjadi kado spesial dari Endah N Rhesa untuk ulang tahun ke-5 album Multiverses dengan harapan agar .Feast terus berkarya dan menginspirasi pendengarnya,” cerita Endah Widiastuti dari duo Endah n Rhesa.
“Dalam kompilasi Aliansi ini, kami mengajak musisi-musisi lain dari berbagai genre dan daerah yang belum pernah berkolaborasi dengan .Feast sebelumnya. Dari aliansi edisi pertama ini, besar keinginan kami untuk melanjutkan edisi-edisi berikutnya bersama lebih banyak lagi musisi-musisi lainnya.” tutup Ryo Bodat dari .Feast.