Asteriska “Rumah Kita” Mendekatkan Diri ke Alam

Music Asteriska Artwork EP Rumah Kita
Asteriska - Rumah Kita (Artwork)

Penyanyi dan pencipta lagu asal Jakarta, Asteriska, mengungkapkan kecintaannya terhadap Planet Bumi melalui album mini barunya, Rumah Kita. Dirilis ke platform-platform digital pada 23 Juli 2021, Rumah Kita adalah album mini berisi empat lagu yang bertema alam, dan merupakan koleksi solo ketiga dari sang anggota Barasuara tersebut menyusul album Distance (2015) dan Past Possessions (2018).

“Aku merasa selama ini belum pernah melakukan hal berguna untuk alam walaupun aku merasa sebesar itu rasa cinta dan hormatku sampai rasanya ada adiksi tersendiri berada di alam terbuka,” kata Asteriska.“Ketika menyadari ternyata aku sudah pernah menciptakan beberapa lagu yang berkaitan dengan alam, aku memutuskan untuk mengumpulkannya dalam satu album.

Ini memudahkanku untuk gerak lebih, seperti menyebarkan gaung kepedulian akan menjaga alam, menggalang dana untuk lembaga yang berkaitan dengan menjaga alam, dan menjadi pengingat untuk diriku sendiri bahwa aku harus terus berusaha lebih menjaga alam.” Melalui situs penggalangan dana kitabisa.com, Asteriska sedang mengumpulkan donasi untuk dua LSM pilihannya, yakni North Bali Reef Conservation dan Lindungi Hutan. Semua donasi dari kampanye ini akan dibagi merata antara kedua organisasi tersebut.

Music Asteriska Solois EP Rumah Kita
Photo from Press Kit

Untuk proses kreasi Rumah Kita, Asteriska kembali berkolaborasi dengan produser Andreas Arianto di Bali. “Mas Andreas mampu menerjemahkan keinginanku ke dalam lagu yang memang warnanya cocok dengan suaraku,” kata Asteriska. “Bali juga rasanya sudah seperti rumah keduaku, jadi kalau ke sana aku langsung atur agar tetap produktif dan bukan hanya bersenang-senang.”

Mengenai lagu-lagunya sendiri, “Ibu Pertiwi” menyuarakan keresahan Asteriska setelah berkunjung ke kota Muara Gembong yang semakin tenggelam; “The Waves and the Grey” menggambarkan kekuatan dan keindahan samudra; “Cerita Laut” membayangkan suka duka kehidupan di bawah laut; dan “When Earth Speaks” terdiri dari sahutan dan monolog tentang mendekatkan diri kembali dengan alam.

“Mudah-mudahan album mini ini dapat mengangkat kepedulian orang mengenai kondisi alam Indonesia dan dunia saat ini,” kata Asteriska. “Agar teman-teman pendengar dapat ikut menjaga Bumi demi masa depan bersama.”