Ruang Kendali “MOON” Rangkum Buah Kontemplasi dan Self-Intimacy

Music Ruang Kendali Artwork EP Moon
Ruang Kendali - Moon (Artwork)

Setelah rutin melepas single dengan berbagai campaign menarik sejak periode 2020 hingga 2021, akhirnya tepat pada 22 April 2022, unit alternative-rock asal Malang, Ruang Kendali menghadirkan debut EP bertajuk MOON. Di dalamnya terdapat tiga lagu yang sebelumnya telah dirilis yaitu Reprise, Ego, dan Agnosia; serta tambahan dua lagu baru, yakni Ruang dan Futile.

Hadirnya mini album perdana ini tentu akan menjadi pijakan penting sekaligus ujian konsistensi berkarya bagi band yang beranggotakan Abdullah Bilbas / Abink (Vokal), Andrian Adianto (Gitar), Andy Indra (Drum), Bimo Donoseputro (Gitar), Ditra Tyrasniansa (Bass) tersebut.

MOON pada dasarnya merupakan buah kontemplasi dari para personel Ruang Kendali yang terangkum apik lewat lagu-lagu di dalamnya. Kelima pemuda yang mengklaim diri sebagai Unit Pengeras Suara Sebuah Pemikiran ini mengemas proses self-intimacy itu lewat notasi dan lirik yang cenderung gelap, gloomy dengan beat rendah. Hal-hal ini pulalah yang mendasari pemberian tajuk MOON untuk kumpulan karya perdana Ruang Kendali ini.

“Karena MOON kan, artinya bulan yak. Di EP ini tuh terasa lebih intim dan liriknya juga personal kayak ngeliat bulan gitu di malem hari,” terang sang bassist, Ditra saat ditanya alasan pemilihan tajuk MOON.

Berbicara tentang tema dan garis besar materi di dalamnya, bersiaplah untuk diajak merenungi berbagai fase penting dalam kehidupan. Misalnya saja Reprise yang mengangkat tema tentang jeda dan perdamaian diri, kemudian Ego yang menyorot tentang konflik batin pikiran, serta Agnosia yang menguliti arti penting praduga hingga luka persepsi. Jangan lupakan juga dua lagu baru yang dihadirkan dalam EP ini; yaitu Ruang yang berbicara tentang penerimaan masa lalu, dan Futile yang akan mengajak pendengar untuk menyelami khazanah sudut pandang.

“Temanya EP ini tuh lebih gelap dan personal aja. Soalnya dibuat sesuai nama Ruang Kendali yang kita artiin sebagai otak tempat kita ngontrol semua, mulai tubuh sampai pikiran. Banyak yang ditulis jadi lirik adalah cuman celotehan ke diri sendiri aja. Jadinya nggak ngasi closure ke orang lain buat jadi pemecah masalah,” jelas Ditra tentang tema EP MOON.

Music Ruang Kendali Band EP Moon
Photo from Press Kit

Mengenai proses penggarapan MOON sebenarnya telah dimulai sejak pertengahan tahun 2019. Terbilang cukup lama karena para personel Ruang Kendali tidak ingin terlalu terburu-buru dalam menelurkan materi.

“Produksi EP ini lama banget sih, soalnya kita bener-bener baru. Bahkan tiap personel pun juga baru saling mengenal di band ini. Jadinya kita bener-bener setahun cuma di rumah, nongkrong bareng, terus bikin lagu, ngobrol sana-sini buat nyambungin rasa. Baru akhirnya Agustus 2020 rilis single pertama ,” ucap Ditra.

Alternative Rock masih menjadi sajian utama komposisi musik dalam EP MOON, di mana telinga pendengar akan dimanjakan dengan sound dan riff yang distortif namun memunculkan kesan dark and gloomy. Menariknya, output tersebut dihasilkan dari perbedaan selera dan referensi tiap personel.

“Kalau komposisi kita buat sesuai masing-masing selera buat jadi satu lagu karena kita semua punya selera yang sangat berbeda. Rian suka shoegaze dan emo, Ditra Alternative-Rock, Bimo suka pop, Andy Indie Pop dan Abink (vokal) yang dengerin macem-macem dari jazz, RnB, pop, Alternative-Rock, dan lain-lain,” jelas Ditra.

Tak sabar untuk menunggu apa movement selanjutnya yang akan digencarkan oleh Ruang Kendali. Kabar berhembus jika mereka bermimpi menggelar tur, kemudian berencana membuat Live Session, Release Party hingga persiapan menuju EP kedua yang direncanakan akan menjadi ‘pasangan’ dari EP perdana ini.

Yang jelas lewat Debut EP bertajuk MOON ini, mereka hendak menyampaikan bahwa dalam tiap problema yang datang, terkadang perlu sedikit jeda kontemplasi demi terciptanya fase refleksi diri.

“Intinya kamu yang mengendalikan. Nggak perlu dikendalikan orang lain, karena orang lain itu tergantung seperti apa yang kamu lakukan,“ jelas Bimo. Kalau aku mungkin refleksi diri karena nggak banyak yang bisa dilakukan saat sebuah masalah belum ketemu solusinya. So maybe give it a try on self-reflection and do better next time,“ pungkas Andy.